aku adalah
pagi,
dimana saat
mentari terbit lalu kusejukan kau dengan embunku
aku adalah
senja,
senja yang
senantiasa kan memberikan keteduhan tuk hati yang berharap dapat kumiliki ini
aku adalah
malam,
malam dengan
sejuta harapdapat menghangatkan disaat bergantinya mentari menjadi rembulan
seketika aku
menjadi kunang-kunang
dan berharap
dengan cahaya ini aku dapat menerangi malammu, sayang
dan pada
akhirnya akupun memilih menjadi setangkai lilin,
setangkai
lilin kecil yang kan menjadi pahlawan ditengah kegelapanmu
hmm… aku tau
kau gelisah dengan segalanya
dengan embun
yang ternyata tak sesejuk harapan
dengan senja
yang tak kunjung memberikan keteduhan seperti yang telah dijanjikan
dan dengan
malam yang kian hari kian hitam
mungkin kau
tak butuh dengan semua ini
tapi aku tau
kau sepi disana, sendiri
namun kau
tetap terus bertahan dengan kemunafikanmu itu
kemunafikan
yang sebentar lagi akan menggerogoti rasamu
kunang-kunang
masih tetap setia menerangi malam mu
yaa, meski
kau abaikan
dan lilin
itupun masih tetap menjadi yang paling redup
ditengah
kegelapan