Monday, December 24, 2012

Ditanggal Kesebelas Pada Bulan Duabelas

Aku merasakan kegundahan yang teramat dalam, kegundahan yang aku sendiripun tak mengerti apa artinya. Aku mulai berkenalan dengan kerisauan, kerisauan yang kini kurasa dikala tak lagi dekat dengannya.

Mengingat beberapa saat silam. Tak ada yang spesial dalam perkenalan itu, ditanggal kesebelas pada bulan duabelas tahun ini. Semua berjalan flat, absurd, berlalu sebagaimana biasanya. Tak ada angin spesial yg bertiup dikala siang itu, yang terdengar hanya gemercik jatuhnya air alam disekitaran tempat kita duduk.

Pada hari yang sama waktu seakan berlari, membawa raga pada pertemuan yang kedua, sore itu. Dalam sebuah ruangan kosong, dan tetap dengan gemercik hujan yang setia menemani tiap hela pertemuan dan percakapan kita.

Saat itu aku masih bisa merasakan naluri profesionalitas pada diriku. Dikala kau tersenyum dengan manisnya, pada pose itu. Sejujurnya akupun demikian, bukan sebuah hal yang dibuat-buat, lekukan bibir ini benar-benar yang tertulus saat itu, meski belum kurasakan hal yang berbeda dari biasanya, dan meski tak ingin kuberharap terlalu jauh.

Tapi ternyata harapan itu tetaplah ada, sebuah harapan yang menginginkan hal yg luar biasa pada pertemuan yang sebenarnya biasa saja. Sebuah harapan yang terus terkumpul sempurna dengan bayang-bayang sebuah senyumannya. Senyuman itu serasa amoeba yang terus membelah diri lalu seketika bercengkrama di dalam kepala.

Sepertinya rasa ini mulai sedikit meniti dan terus meniti untuk menjadi sempurna. Perbincangan disebuah pagi pada hari kelima setelah pertemuan pertama itu seakan mengundang si-nyaman untuk menetap dalam jiwa, mendengar dan merasakan setiap kata yang kita haturkan seakan menghidupkan kembali pohon hati yang telah lama mati. Meski pada pertemuan itu masih sedikit absurd sehingga tak mengerti arah tujuannya. Ditanggal keenambelas bulan yang sama itu setidaknya kau menyisakan sedikit tanda dan secuil rasa bahagia dalam jiwa.

Waktu seakan mempunyai hobi berlari, membawaku pada tanggal kedua puluh bulan yang sama, yang menghantarku pada perjalanan yang sebenarnya tidak terlalu jauh tapi terasa jauh karna bersamanya. Kembali memberikan secuil kenyamanan saat dengannya meski belum ada keberanian untuk menjudge rasa apa ini? Setidaknya melahirkan kepedulian yang teramat besar padanya. Tak rela ia letih, walau letihnya itu karnaku juga. Tak rela ia dibasahi hujan meski lagi-lagi itu juga karnaku. Seakan semua aku yang memaksa meski raga ini tak berbuat apa.

Lagi-lagi kukatakan terlalu dini untuk menjudge rasa ini tapi aku takut akan terlambat jika tak segera menyadari yang sedang hadir kini.

Malam itu dihari kedua setelah pertemuan ketiga kita. Entah mengapa terasa berbeda walau raga sama seperti biasanya. Sedikit takut sempat terlintas namun aku bingung takut akan apa ini?

Esok kau pergi. Bukan cuma raga ternyata juga jiwa. serasa jauh walaupun kata-kata kita tetap selalu dekat dalam rangkaian pesan singkat. Aku kini serasa bodoh, serasa hina dalam keterpurukan yang seharusnya tak pernah ada. Seperti mengharapkan finish dikala tak berdiri digaris start. Layaknya ku sedang berdiri dibawah hangatnya malam lalu aku ketakutan akan kehilangan siang dari pangkuan, padahal pagi belum sedikitpun mengeluarkan tanda bahwa ia akan datang.

Kini aku merasakan kegundahan yang teramat dalam, kegundahan yang aku sendiripun tak mengerti apa artinya. Dan aku mulai berkenalan dengan kerisauan, kerisauan yang kini kurasakan dikala tak lagi dekat dengannya. Apakah ini yang banyak orang sebut dengan cinta? Yang meski singkat namun sangatlah membekas, ataukah ini hanya sebuah ketakutan? Sebuah ketakutan bodoh, ketakutan akan kehilangan seseorang yg sebenarnya belum pernah dimiliki. (RCKD)

Wednesday, November 14, 2012

Wanita, selayaknya kita lelaki diposisi yang mana?

Wanita, makhluk Tuhan yang sudah selayaknya kita para kaum laki-laki menjaganya, mengasihi serta menyayanginya. Wanita, kau adalah satu iga kami yang nantinya kita pasti akan bertemu, lalu igamu dapat melepas rindu dengan igaku.
Namun sesekali aku berpikir pengibaratan, kuibaratkan wanita itu sebagai kunang-kunang. Disaat kita kejar diapun malah menghindar terbang lalu menjauh, tapi pabila kita diam diapun malah mendekat namun tetap saja tak dia tak ingin kita tangkap.

Jika kita berpikir untuk menciumnya, kita bukanlah seorang gentleman. Namun seandainya kita tidak menciumnya, kita bukan laki-laki ungkapnya.
Jika kita memujinya, ia pasti akan mengira kita ngegombal padahal kita jujur. Namun seandainya kita tidak memujinya, hmm... pasti dia menganggap kita adalah lelaki yang tak berguna
Jika kita setuju terhadap semua keinginannya, dia akan ngelunjak Namun jika kita tidak setuju, kita pasti akan dicerca abis-abisan dan dianggap tidak pengertian.
Jika kita sering mengunjungi dia, pasti dia akan mengatakan kita membosankan. Tetapi jika kita tidak mengunjunginya sering-sering, bisa dipastikan dia akan langsung menuduh kita ada main dengan orang lain.

Semembingungkannyakah kau wahai para wanita?

Jika aku berpakaian rapi sedikit saja, kau bilang aku ingin menarik perhatian wanita lain. Namun seandainya aku tidak berpakaian rapi, kau bilang aku berantakan, kucel, malu-maluin.
Jika aku cemburu padamu, kamu bilang aku jahat. Tapi jika aku tidak cemburu, kamu bilang aku tidak cinta.
Suatu ketika saat aku dikunjungi wanita lain, kamu pasti akan menuduh aku punya simpanan wanita lain. Tapi saat kamu yang dikunjungi lelaki lain, kamu mengatakan “Oh! Sudah biasa, aku wanita, salahklan saja dianya!”
Disaat aku tidak atau tak membantumu menyeberang jalan, kau bilang aku kurang etika. Tapi jika aku berhasil membantumu menyeberang jalan, kau bilang padaku itu hanya taktik seorang lelaki.
Disaat aku menatap wanita lain, kau menuduh aku buaya. Tapi jika kamu ditatap lelaki lain, kamu berkata bahwa mereka mengaguminya.
Dikala aku membiayai keseharian kita, kau pikir aku meremehkanmu. Namun seandainya aku tidak membiayai keseharian kita, kau pasti akan pikir bahwa aku pelit.
Disaat kamu menangis, kau pasti akan menganggap aku salah karna telah membiarkan kau menangis. Tapi sesekali nanti akan kucoba untuk menangins, ahh langsung terbayang diotakku pasti kamu akan pergi dan menganggap aku bukan lelaki sejati.


*gak ada niatan buat membandingkan, ini cuma iseng semata*

Tuesday, November 13, 2012

apa yang dirasa kini

ketika hadir kisah baru dalam kisah kita
aku tak akan bisa menolak atau bahkan menghindar

cinta itu hadir saat ku butuh dirimu yang dulu
dirimu yang ada di setiap waktu
cinta itu hadir saat ku butuh sosok dirimu
dirimu yang sejukan hariku
cinta itu hadir saat ku butuh penerang dalam kegelisahan yang tak berujung ini

mungkin cinta itu akan semakin dalam
dan akan semakin memaksaku untuk melupakanmu
melupakan kamu yang sampai kini masih menjadi pemilik hatiku
sekalipun ku mencoba tuk pergi, cinta itu menarikku
menarikku agar aku tetap selalu bersamanya

cinta itu terus menggerogoti perasaanku yang abadi untukmu
cinta itu pula yang membuatku terjebak dalam neraka cinta yang tak pasti

kini cinta itu bertanya kepada siapa aku harus menepikan hatiku
dan kepada siapa aku harus menyadarkan semua perasaan lelah karna cinta
karna cintaku yang tak semestinya sebesar ini kurasa untukmu

aku tak akan berpaling dan berhenti menunggumu tuk memilih dia
rasaku kini telah menjadi keterpurukan dan tak ingin bangkit

aku tak akan mengkhianati apa yang selama ini aku yakini
tak ada niat sedikitpun untuk mengingkari janji suciku ini
janji dariku dan hanya aku yang tau

aku yakin cinta tak akan abadi tanpa adanya kesetiaan hati

aku selalu berusaha menjadi sebatang lilin untukmu
meski cahaya sang lilin lebih terang
tetapi aku ingin cerahkan harimu

#will stay love you

Tuesday, November 6, 2012

Sebuah Renungan Untuk Wanita Kami Laki-Laki Sebenarnya Tahu

Kami tahu, kalian para wanita sungguh sebenarnya menghargai usaha yang kami lakukan, dan yang kalian harus tau, kami selalu bersungguh-sungguh untuk orang yang kami sayangi, hanya saja kami butuh kalian tersenyum ketika kami merasa lelah, hampir putus asa, dan sungguh kami akan kembali mngerjakan itu untuk kalian. Semua! hanya karena kalian.


Dan, kami pun tahu, bahwa ketika kalian hanya diam dan meperlihatkan itu kalian bosan, kalian ingin kami tetap sabar, tapi kami tidak mau terlihat tidak bisa mengerti kalian dengan mengajukan pertanyaan "jadi maunya gimana?".
kami akan diam sesaat, dan berpikir apa yang bisa membuat senyum kalian kembali lagi? karena senyum kalian yang menghidupkan hidup kami, sungguh! semua hanya karena kalian.


Kami sebenarnya pun tahu. Bahwa kalian senang jika kami menulis kata-kata romantis seperti di film2 korea yang kalian tonton. kalian berangan-angan bahwa hal yang terjadi di film itu terjadi dalam kehidupan kalian? (*ya kan?).
tapi justru karena kalian sering mengangan-angankan hal itu, kami tidak melakukan itu untuk kalian, kami berpikir keras, memutar otak menyiapkan kejutan yang bahkan tidak terpikir di angan2 kalian, untuk melihat kalian tersenyum, sungguh! semua hanya karena kalian..


Kami pun tau, kalian menerima kami di samping kalian bukan semata2 kami tampan.
ketika kalian mengidolakan seseorang yang tampan maka kami akan memasang tampang tidak peduli, dan mencoba mengalihkan pembicaraan, bukan kami tidak peduli, sebenarnya kami cukup muak dengan cara kalian menyanjung lelaki yang bahkan mengenal kalian saja tidak!
tapi kami harus menjadi pemimpin yang baik untuk kalian. dan menjadikan kami bersikap lebih bijaksana di depan kalian. sungguh! semua itu hanya karena kalian..


Kami cukup mengerti bahwa kalian menghargai setiap usaha yang kami lakukan untuk membantu kalian mengerjakan tugas kalian, ketika kalian mengatakan dalam kesulitan, sungguh kami akan berusaha sebisa kami untuk membantu kalian.
Dan ketika kami datang kerumah kalian dengan makanan, tanpa tugas yang kalian butuhkan, artinya kami tidak mendapatkan apa yang kalian cari dan yang ada dipikiran kami saat itu hanyalah bahwa usaha terakhir yang dapat kami lakukan hanya menemani kalian! hingga tugas itu selesai, meyakinkan bahwa kalian tidak lupa untuk mengisi perut kalian, kami sungguh khawatir pada kesehatan kalian. sungguh,semua itu hanya karena kalian.


Kami tau, kalian kesal ketika kami mengacuhkan kalian hanya untuk bermain game bersama teman2 kami. tapi ketika itu, ketika ada sedikit waktu, kami mencari handphone kami dan menanyakan kabar kalian, karena kami ingin mengetahui kabar kalian.
dan tahukah kalian? sebelum kami bermain game itu, kami membicarakan pasangan kami masing-masing, membanggakan bahwa kami memiliki pasangan terbaik di dunia! atau membicarakan masalah-masalah yang timbul pada hubungan kami, dan masing-masing akan memberikan sarannya untuk menyelesaikan masalah kita, itu kami lakukan hanya karena kami ingin mendengarkan pendapat orang yang dekat dengan kami mengenai keputusan yang akan kami buat.
kadang memang kami mematikan handphone kami, namun ketika kami mengetahui kalian menelpon atau membaca sms dari kalian, maka kami akan meletakkan game itu dan berlari ke pojok kamar menelepon kalian. tidak peduli teman2 kami bersorak sorak menggoda kami, sungguh, semua itu hanya karena kalian.


Kami pun sadar, kami bukan bayi yang harus kalian ingatkan untuk sembahyang, atau makan. kadang kami akan bersikap tak peduli.
namun ketika kami membaca sms kalian atau mendengarkan suara kalian ketika mengingatkan kami untuk makan, maka pada saat itu kami pasti tersenyum dan berterima kasih (walaupun tidak kami ucapkan), dan ketika kami membalas dengan kata-kata "iya, kamu juga ya..", maka kami benar2 tulus mengatakannya. sungguh, semua itu hanya karena kalian...


Ketika kami acuh pada kalian, maka pada saat yang sama kami sedang menyiapkan kejutan untuk kalian.
dan ketika kami memberikan barang milik kami pada kalian waktu mengantarkan kalian hingga pintu dan pamit pada orang tua kalian, maka kalian harus tau bahwa barang itu adalah barang yang berharga untuk kami. (walaupun barang itu terlihat biasa untuk kalian) tolong tersenyumlah untuk kami, karena senyum itu yang menghidupkan hidup kami!
sungguh, semua itu hanya karena kalian.


Dan ketika kalian bersedih, lalu kami melakukan hal-hal konyol, melontarkan lelucon-lelucon yang mungkin tidak lucu.
maka kami sungguh tidak bermaksud memperkeruh suasana, kami ingin melihat kalian kembali tersenyum.
hanya itu! dan ketika kalian melihat kami dengan pandangan tidak suka, maka ketika itu kami sungguh merasa bersalah, jalan terakhir yang akan kami lakukan adalah meminta maaf.. berharap itu dapat sedikit mengurangi beban kalian. sungguh, semua itu hanya karena kalian..


Sejujurnya kami tidak menyukai pujaan hati kami menangis.
Sungguh itu membuat kami bingung setengah mati! maka tolong jangan salahkan kami, ketika kami meminta kalian berhenti menangis. namun kami pasti akan mendengarkan apa yang kalian ucapkan dalam tangis kalian, dan percayalah, kami akan tetap disamping kalian walaupun kalian menangis hingga tertidur di depan kami. maka, kami akan membawa kalian masuk kerumah dan pamit pulang pada ayah ibu kalian.
Dan tunggulah, maka kami akan menelepon kalian keesokan harinya untuk menanyakan kabar kalian. atau datang ke rumah membawakan coklat untuk melihat senyum kalian lagi.
sungguh, itu hanya karena kalian..


Bagi kami, kalian tetap yang tercantik! ketika kalian bertanya mengenai berat badan kalian yang naik? atau baju kalian yang mulai tidak cukup?
maka dalam hati kami tertawa. namun yang keluar dari mulut kami hanya senyuman.
kami akan berkata tidak, bukan untuk membohongi kalian, tapi karena di mata kami kalian tetap paling indah!! karena kami sebenarnya tidak mencari malaikat yang tanpa cela, atau bidadari yang paling cantik sedunia, kami mempunyai peri kecil yang selalu ada di samping kami.
ya! itu adalah kalian.. mengertilah, sungguh, itu hanya karena kalian..

Ketika kalian berkata baik2 saja, maka kami akan tersenyum dan berkata, "ok, kalo ada apa2 bilang ya".
karena kami tidak ingin memaksa kalian mengatakan sesuatu yang tidak ingin kalian katakan pada kami, dan tanpa kalian minta kami akan bertanya pada sahabat kalian apakah kalian benar2 baik2 saja? jika sahabat kalian tidak mau menceritakannya maka kami tidak akan mencari tau lagi.
karena kami berharap kalian cukup mempercayai kami untuk menceritakan semuanya.. bukan karena kami memaksa kalian, sungguh, itu semua hanya karena kalian....

Dan ketika kalian membutuhkan kami, yakinlah bahwa kami akan selalu ada untuk kalian. ketika kalian mengatakan "tidak usah" pun, kami akan selalu ada di samping kalian. karena kalian adalah orang yang kami sayangi, percayalah..!! sungguh, semua ini hanya karena kalian..


Jika kami sudah memilih kalian, maka yakinlah, kalian adalah peri kecil kami, setidaknya itu yang kami pikirkan saat itu...


Ketika kalian (mungkin tanpa kalian sadari) menyakiti hati kami dan meninggalkan kami, kami mungkin akan marah.
tapi itu hanya sesaat, dan yang kalian harus tahu, ketika kami benar2 telah memilih kalian untuk menemani kami, maka walaupun hubungan itu berakhir, separuh ruangan hati kami sudah kalian tulis menjadi ruangan kalian, maka ketika kami mempunyai kekasih yang lain, maka mereka hanya akan mengisi ruang di sisi yang lain, datang, dan pergi pada sisi itu.
ruangan kalian akan tetap kosong untuk kalian, ketika kalian kembali untuk kami.


Tapi tolong, jangan khianati kami dengan lelaki yang lain! karena itu akan sangat menyakitkan untuk kami! Dan maaf, kami mungkin.. akan meninggalkan kalian selamanya.

Kami mohon.

Saturday, September 15, 2012

LILIN DIKALA MALAM


aku adalah pagi,
dimana saat mentari terbit lalu kusejukan kau dengan embunku
aku adalah senja,
senja yang senantiasa kan memberikan keteduhan tuk hati yang berharap dapat kumiliki ini
aku adalah malam,
malam dengan sejuta harapdapat menghangatkan disaat bergantinya mentari menjadi rembulan

seketika aku menjadi kunang-kunang
dan berharap dengan cahaya ini aku dapat menerangi malammu, sayang
dan pada akhirnya akupun memilih menjadi setangkai lilin,
setangkai lilin kecil yang kan menjadi pahlawan ditengah kegelapanmu

hmm… aku tau kau gelisah dengan segalanya

dengan embun yang ternyata tak sesejuk harapan
dengan senja yang tak kunjung memberikan keteduhan seperti yang telah dijanjikan
dan dengan malam yang kian hari kian hitam

mungkin kau tak butuh dengan semua ini
tapi aku tau kau sepi disana, sendiri
namun kau tetap terus bertahan dengan kemunafikanmu itu
kemunafikan yang sebentar lagi akan menggerogoti rasamu

kunang-kunang masih tetap setia menerangi malam mu
yaa, meski kau abaikan
dan lilin itupun masih tetap menjadi yang paling redup
ditengah kegelapan

Wednesday, August 8, 2012

Matahari Bulan Bintang


Kini dipelupuk mataku matahari telah terbit dari sebelah barat
Mencoba kembali menarik matahari agar kembali ke timur namun tak bisa
Semua terjadi karena pengharapan ini yang terlalu utopi
Harapan yang menginginkan bulan ada dipangkuan
Padahal disaat itu bintang telah berhasil ku genggam

Kini bintang telah lepas dan bulan pun tak berhasil ku dapat
Meskipun tiada aral diangkasa tapi tetap aku tak dapat terbang kesana
Dan kini pun bulan telah hilang terhalang siang
Kini aku berharap mataharti kembali ke peraduannya di timur
Lalu siang tak lagi menghalangi malam, bintang kembali dekat dan bulan kembali purnama

Tuesday, July 17, 2012

CAHAYA

ku lupakan semua
dan ku biarkan harapan itu sirna
bersama malam
ku biarkan juga lilin itu padam
karna kamu adalah cahaya